Belajar Budidaya Semut Rangrang (Kroto)
Sahabat dunia kita pada artikel "Peternakan" kali ini kita akan membahas
tentang Belajar Budidaya Semut
Rangrang (Kroto). Usaha budi daya semut rangrang
mungkin merupakan suatu yang asing bagi kita akan tetapi bisnis ini bisa
menjadi alternatif pilihan usaha yang menjanjikan dan meiliki masa depan yang
cerah. dalam artikel ini akan kita bahas hal-hal penting yang harus kita
ketahui selaku pengiat budi daya semut rangrang atau kroto
Mengenal Semut Rangrang Penghasil Kroto
Semut rangrang tergolong semut api (fire ants) dengan genus Oecophylla,
Famili Formicidae dan ordo Hymenoptera Semut rangrang (oecophilla) memiliki
banyak sebutan diantaranya semut rangrang, semut merah, krangga, semut kroto
dan lain sebagainya, akan tetapi yang lebih banyak dikenal di masyarakat adalah
krotonya dari pada nama semutnya hal ini disebabkan manfaat yang begitu banyak
seperti makanan burung dan ikan.
Semut Rangrang tidak sembarang semut. Semut ini unik dan memiliki perbedaan
dari jenis semut lainnya. Umat Manusia telah memanfaatkan jasa semut ini dalam dunia
pertanian ratusan tahun yang lalu. Tercatat, sejak tahun 300 Masehi di Canton
(China), semut ini manfaatkan untuk melindungi tanaman jeruk dari serangan hama
seperti monyet.
Banyak yang mencari semut ini dari hutan, lalu memperjual belikannya, dan meletakkannya
di pohon-pohon jeruk. Teknik seperti ini masih dilakukan sampai abad ke-12, dan
di selatan China sampai saat ini masih dilaksanakan hal seperti ini. Di
Indonesia juga banyak terdapat semut jenis ini seperti di perkebunan kopi di
Lampung, disini kita dapat menemukan koloni semut ini bersarang di daun-daun
kopi. Dan pada tanaman kopi yang ditempati sarang ini lebih baik keadaannya
daripada tanaman yang tidak ditempati semut Rangrang dan berpengaruh pada
Produksi kopi.
Para pakar serangga di Ghana (Afrika) telah memanfaatkan jenis semut
Rangrang Afrika (Oecophylla longinoda) guna mengendalikan hama pada tanaman
cokelat. Kehadiran semut ini dapat mengurangi dua macam penyakit Utama yang
disebabkan oleh virus dan jamur, yaitu dengan jalan menyerang dan membasmi kutu
daun yang menjadi penyebar penyakit ini. Kutu daun sangat merugikan, karena
dapat menghisap cairan tanaman dan juga merusak jaringannya. Cara pengendalian
hama seperti ini kita kenal dengan sebutan “biological control” dan ini
merupakan contoh tertua dalam sejarah pertanian.
Nilai Ekonomi Semut Rangrang (Kroto)
saat ini pasokan kroto di pasar burung atau toko yang menyediakan pakan burung
hanya menggantungkan diri kepada pengumpul kroto hasil tangkapan di alam liar. Dan
Kita tahu bahwa alam liar tidak setiap saat menyediakan kroto terutama pada saat
musim penghujan. Hal lain yang mendorong kegiatan budidaya semut ini sangat
menguntungkan adalah usaha ini tidak banyak membutuhkan modal dan juga tingkat kesulitan
tergolong sangat rendah. Semua orang bisa melakukan kegiatan usaha budidaya ini
baik untuk tujuan jual beli atau hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri dalam
memelihara burung. Sebuah keyakinan bahwa kegiatan ini apabila dikelola dengan
manajemen yang baik tidak menutup kemungkinan akan menjadi peluang usaha yang
cukup menjanjikan.
Kehidupan semut rangrang memang identik dengan kehidupan masyarakat
perdesaan. Bagi sebagian orang, memburu kroto dari semut rangrang di alam liar merupakan
salah satu dari sumber penghasilan baru dan dianggap sebagai salah satu cara
bagi masyarakat yang bertani/berkebun untuk memperoleh penghasilan tambahan.
Sebuah penghasilan yang bisa didapat secara cuma-cuma dan tidak mengganggu
waktu dan kegiatan berkebun kita. Dengan cara yang praktis dan mudah saja kita
bisa mendapatkan kroto semut rangrang ini.
Kroto adalah telur semut rangrang. Kroto merupakan sumber protein hewani
terbaik yang bisa kita berikan untuk pakan burung terutama burung. Dengan
semakin banyaknya pencinta burung maka semakin besar pula pemintaan produk
kroto ini.
Karakteristik Semut Rangrang
Seperti jenis semut dan serangga lainya Semut ini hidup dalam bentuk koloni
yang anggotanya bisa mencapai 500.000 ekor, terdiri atas ratu yang sangat besar
yang menghasilkan telur yang kemudian menetaaskan anak-anak semut ranrang ini,
dan juga ada para pekerja yang merangkap prajurit laksana sebuah istana
kerajaan. Hampir Semua pekerjaan penting dilakukan oleh betina, kecuali
beberapa peran kecil dalam kehidupan koloni yang di lakukan oleh semut
laki-laki. Semut-semut jantan hanya bertugas untuk mengawini sang ratu, lalu
mereka tidak kembali lagi ke sarangnya.
anggota koloni yang perempuan adalah kelompok pekerja. bertugas mencari
makan, membangun sarang, dan melindungi wilayah kekuasaan mereka dari ancaman musuh. Sekitar setiap satu menit,
salah satu pekerja memuntahkan makanan cair ke dalam mulut ratu. Mereka
menyuapi ratu dengan makanan yang telah dilunakkan supaya sang ratu dapat menghasilkan
ratusan telur per hari. mereka memindahkan telur-telur yang di keluarkan oleh
ratu ke tempat yang terlindung, dan membersihkannya, lalu memberi makan
larva-larva halus jika telah menetas.
Mengenal Bentuk Sarang Semut Rangrang
Semut Rangrang juga di sebut sebagai senyum penganyam, karena cara mereka membentuk
sarang seperti orang membuat anyaman. Sarang mereka terbuat dari beberapa helai
daun yang dilekukkan dan dikaitkan bersama-sama membentuk ruang-ruang yang
rumit dan menyerupai lorong-lorong. Mereka membentuk daun-daun dengan
melekukanya dan menghubungkan dengan benang-benang halus yang diambil dari
larva mereka sendiri. Para pekerja bergerak bolak-balik dari satu daun ke daun yang
lainnya guna membentuk anyaman.
Bagi Makhluk asing yang mencoba menyusup ke sarang akan mereka halau dengan
sengatan asam format yang keluar dari kelenjar racun mereka. Berbeda dengan
semut jenis lain yang sengaja membawa bahkan hidup bersama kutu daun dalam
wilayah kekuasaan nya, maka semut Rangrang justru sebaliknya. Mereka akan berusaha mati-matian mempertahankan
wilayah kekuasaan mereka dari serangga dan hewan lain yang hidup pada pohon
tempat sarang mereka. Oleh karena itu, jika kita membedah sarang semut ini
seringkali kita menemukan bangkai kumbang atau serangga lain yang lebih besar
dari semut ini.
Begitu keistimewaan yang dimiliki semut Rangrang sehingga membuat mereka pengaruh
penting dalam pengendalian hama secara
alami bagi umat manusia.
Lokasi atau habitat tempat hidup semut rangrang
semut ini sangat menyukai udara yang bersih dan sangat anti dengan udara
berpolusi.dan semut in i biasanya hidup di hutan dan daerah yang memiliki udara
yang tidak berpolusi.
Habitat yang cocok untuk membudidayakan semut ini antara lain daerah
perdesaan yang banyak memiliki pepohonan tahunan seperti buah atau tanaman
komoditi seperti kopi dan coklat. Semut ini
sangat menyukai pohon buah-buahan dan mempunyai ukuran daun yang sedikit
lebar seperti kopi, coklat, dan mahoni
atau mangga. Pohon lain yang banyak disukai adalah randu, mente (jambu monyet),
jambu air, dan lainnya.
di Indonesia pada dasarnya masih sangat potensial untuk dimanfaatkan untuk
budidaya semut rangrang. Daerah perdesaan dengan beranekaragam tanaman, areal
perkebunanan, adalah lokasi yang sangat cocok untuk budidaya semut rangrang.
Manfaat Membudidayakan Semut Rangrang
Ada begitu Banyak manfaat yang akan
kita peroleh apabila kita memelihara semut rangrang, diantaranya :
1. Sebagai pengendali hama
tanaman tertentu, sehingga kita tidak perlu membeli insektisida untuk membasmi
kutu daun dan ulat/uler.
2. Digunakan sebagian para
pemancing dan nelayan sebagai umpan ikan yang dapat menjadi nilai ekonomi
3. Sebagai makanan tambahan
untuk pengiat burung juga sebagai nilai ekonomi
4. Membantu penyerbukan jenis
tanaman tertentu bangi petani/pekebun
5. Dapat membantu menjaga ladang.
6. Dapat dimanfaatkan sebagai
Biokoktrol dan Bioindikator.
Teknik dan upaya Pemasaran kroto (Telur Semut Rangrang)
Untuk Pemasaran kroto tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Dengan
mendeteksi Daerah dimana banyak masyarakat yang memelihara burung ocehan atau
berkicau, maka daerah tersebut sangat baik untuk pemasaran kroto.
Oleh karena itu sampai saat ini jumlah permintaan kroto di indonesia masih sangat
tinggi dan keberadaannya memang masih nomor satu dan belum bisa digantikan oleh
produk lain, sehingga pemasaran kroto bukan menjadi permasalahan yang dihadapai
bagi para budidayawan semut rangrang.
Nilai jual kroto yang larvanya masih hidup lebih mahal dibandingkan dengan
menjual kroto yang larvanya sudah mati atau kroto kering. Di karenakan Burung
ocehan atau berkicau sangat menyukai pakan dari larva kroto yang hidup. Larva
kroto memiliki daya hidup yang tidak lama yaitu selama ± dua-tiga hari sehingga
kroto memiliki harga yang lebih mahal.
Untuk Kroto kering ini bisa disimpan selama enam bulan, akan tetapi harga jualnya hanya setengah harga
larva hidup. Jalur pemasaran kroto dapat di distribusikan kepada para pengumpul
kroto kemudian dikirim ke pedagang/toko
pakan burung, dari pedagang/toko pakan burung tersebut akan dijual lagi ke
pengecer kecil. Dari penguraian distribusi tersebut jika kita menginginkan
keuntungan yang lebih besar kita harus memperpendek jalur pemasaran atau yang
lebih bagus lagi apabila kita memproduksi sendiri dan menjual secara langsung
ke konsumen.
Demikian Sahabat duniakita.co.id pembahasan kita tentang belajar budidaya
semut rangrang atau kroto semoga bermanfaat.
“salam sukses budidaya”
Belum ada Komentar untuk "Belajar Budidaya Semut Rangrang (Kroto)"
Posting Komentar
mohon memberi masukan dan komentar untuk sarana komunikasi