Panduan Lengkap Cara Membuat Bibit Jamur Tiram


Sahabat dunia kita pada artikel "Budidaya JamurTiram" kali ini kita akan mengulas bagaimana Panduan Lengkap Cara Membuat Bibit Jamur Tiram. Bisa membuat bibit sendiri merupakan keinginan bagi semua yang membudidaya jamur tiram, disamping tidak perlu mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk membeli bibit juga sangat membantu dalam menentukan kwalitas bibit yang akan kita budidayakan.
Dengan membuat bibit sendiri kita bisa menentukan kwalitas bibit yang akan kita budidayakan. Mengunakan bibit dengan kategori di atas f2 sangat tidak efektif. Dengan membuat bibit sendiri kita bisa memastikan bibit yang kita budidayakan adalah generasi filial 2 (f2).
Berikut Panduan Lengkap Cara Membuat Bibit Jamur Tiram dari f0 sampai f2 yang siap kita budi dayakan :
Cara Membuat Bibit Jamur Tiram

A. Cara Membuat Bibit Jamur Filial 0 (F0)
Bibit F0 adalah bayi jamur yang ditumbuhkan pada media PDA (Potatoes Dextrose Agar). Sebelum meulai membuat bibit jamur F0 terlebih dulu kita buat media PDA. berikut bahan-bahan, peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
1.         Agar-agar (bisa digunakan merek apa aja, disarankan tidak berwarna)
2.         Gula Pasir 30 gr
3.         Air bersih 1000 ml.
4.         Kentang yang sudah dikupas 300 gram
5.         Kompor
6.         wajan
7.         Cutter
8.         Timbangan
9.         Sendok
10.       Cawan petri secukupnya
11.       Autoklaf atau versi murahnya panci presto
Cara pembuatannya seperti berikut:
1.         Kupas kentang dan timbang sebanyak 300 gram lalu potong dengan ukuran 1×1 cm, kemudian rebus sampai terlihat sarinya keluar kemudian diangkat
2.         Timbang agar-agar 20 gram dan gula pasir 30 gram, lalu masukkan ke dalam wajan sambil terus diaduk
3.         Setelah mendidih, masukkan PDA yang masih cair ke dalam cawan petri. Biarkan mendingin dan mengental.
4.         Setelah PDA kental. Tutup cawan petri dan masukkan cawan petri ke dalam autoklaf atau panci presto, dan panaskan lagi selama 15 menit.
5.         Setelah selesai, biarkan cawan petri dingin kembali dan jangan dibuka.
Catatan penting: Proses memasak PDA dengan autoklaf atau panci presto disebut pasterisasi yaitu proses memanaskan media untuk mematikan bakteri dan kuman yang bisa merusak PDA. Kalau PDA rusak karena bakteri (tampak membusuk), PDA tersebut tidak bisa dipakai dan harus dibuat ulang dari awal.
Setelah PDA selesai dibuat, berikutnya adal proses pembibitan F0. Berikut bahan dan alat yang diperlukan:
1.         Jamur tiram yang masih segar
2.         Laminar sederhana untuk tempat melakukan proses pembibitan
3.         Spirtus pembakar bunsen
4.         Cuter steril
5.         Alkohol 95 persen
6.         Pinset
7.         Bahan
Pembuatan bibit F0 harus dilakukan di tempat yang steril. Instansi-instansi dengan modal besar biasanya menggunakan laminar air flow yang harga per unitnya mencapai jutaan rupiah. Untuk pemula yang masih belajar, cukup laminar sederhana seperti diatas. Bisa juga menggunakan akuarium bekas. Alkohol 95 persen, spiritus dan pembakar bunsen diperlukan untuk mensterilkan kotak pembibitan dan peralatan yang dipakai. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.         Sterilkan laminar sederhana dengan api bunsen kurang lebih selama 15 menit atau dapat juga dilakukan dengan menghidupkan lampu UV yang dipasang sebelumnya selama 15 menit.
2.         Semprot tangan dan peralatan dengan alcohol 70%
3.         Masukan peralatan perlengkapan ke dalam laminar
4.         Sterilisasi cutter dengan api diulang beberapa kali
5.         Sterilisasi pinset 5-10 detik diulang beberapa kali
6.         Siapkan cawan petri berisi PDA, siapkan jamur, sterilkan cutter sebelum penyayatan dan sayat tangkai bawah sepanjang 0,5 cm persegi secara searah
7.         Sterilkan salah satu sisi cawan petri, buka sedikit kemudian langsung masukkan sayatan batang bawah jamur ke dalam cawan petri. Lakukan ini didekat api bunseen dan kemudian tutup kembali.
8.         Teruskan sebanyak cawan petri yang sudah dibuat.
9.         Simpan cawan petri yang sudah berisi potongan jamur ke dalam penyimpanan yang gelap dan hangat.
10.       Tunggu miselium keluar dari potongan jamur dan memenuhi seluruh permukanan PDA
11.       Jika miselium sudah menutupi permukaan PDA, maka bibit F0 sudah siap untuk dilanjutkan ke bibit F1
Proses pembuatan bibit F0 jamur tiram memakan waktu yang berda-beda, tergantung pada wadah media PDA. Jika menggunakan wadah cawan petri standar, waktu yang dibutuhkan untuk miselium tumbuh menutupi seluruh permukaan PDA kurang lebih dua minggu. Semakin luas permukaan PDA , makan semakin lama waktu yang dibutuhkan miselium untuk menutupi permukaan PDA.
Untuk menyisiati waktu tunggu ini adalah menambah jumlah potongan jamur di permukaan PDA. dari masing-masing potongan jamur tersebut akan tumbuh miselium. Tunggu sampai seluruh miselium tercampur dan bibit F0 jamur tiram sudah siap untuk diturunkan menjadi bibit F1.

B. Cara Membuat Bibit F1 Jamur Tiram

Bibit F1 adalah tahapan selanjutnya dari F0. Bibit F1 membutuhkan media yang berbeda dengan F0, kali ini media tumbuhnya adalah biji jagung. Bisa dari jagung segar atau jagung kering, namun jagung kering perlu dilunakkan dulu dengan direndam air semalaman. Selain jagung, bahan dan peralatan yang dibutuhkan yaitu:
1.         Kapur
2.         Botol bekas saus atau selai atau plastic ukuran kecil
3.         Kapas
4.         Aluminium foil
5.         Karet gelang
6.         Pinset
7.         Kompor
8.         Autoklaf atau panci presto
Cara membuat media F1 lebih sederhana dari F0. Berikut langkah-langkahnya:
1.         Bersihkan biji jagung
2.         Campur dengan kapur dengan rasio: jagung 98% dan kapur 2%. Fungsi kapur disini adalah untuk mengurangi tingkat keasamaan dari jagung.
3.         Masukkan jagung bercampur kapur ke dalam botol bekas atau plastik. Lalu tutup mulut botol dengan kapas dan lapisi dengan aluminium foil.
4.         Masukan botol berisi media jagung tadi ke dalam autoklaf atau panci presto
5.         Pasteurisasikan botol media selama 1 jam untuk membunuh bakteri dan spora jamur perusak
6.         Setelah pasteurisasi selesai. Media F1 siap dipakai.
Pembuatan bibit F1 prosesnya sama dengan F0. Lakukan di laminar sederhana khusus pembibitan. Pastikan kotak tersebut, peralatan yang dipakai dan tangan sudah steril dengan alkohol dan pembakar bunsen. Berikut langkahnya:
1.         Siapkan botol media F1 dan bibit F0 yang sudah dibuat.
2.         Masukkan bibit F0 dan media F1 ke dalam laminar sederhana
3.         Buka penutup cawan petri F0 dan potong sedikit bibit F0 kurang lebih 2 cm menggunakan spatula
4.         Masukkan bibit ke dalam media F1dan langsung tutup kembali. Lakukan ini dekat api bunsen
5.         Terus lakukan sebanyak media F1 yang sudah dibuat.
6.         Simpan media F1 di tempat gelap dan hangat, tunggu sampai miselium menutupi keseluruhan biji jagung di dalam botol. Proses tunggu ini tergantung ukuran botol yang digunakan. Jika menggunakan botol bekas saus, kurang lebih membutuhkan waktu 2 minggu sampai seluruh media tertutup miselium hingga mirip tempe mentah.
7.         Jika seluruh media jagung sudah tertutup miselium. Bibit F1 siap ditabur ke media tanam sesungguhnya atau digunakan sebagai bibit untuk membuat bibit F2

Sebagai catatan: kecepatan tumbuh miselium ditentukan oleh kandungan nutrisi pada media tanam, semakin tinggi semakin cepat. Selain itu, miselium memerlukan suhu yang relatif hangat pada kisaran 30⁰C dan sangat sedikit oksigen. Fungsi kapas adalah sebagai penghalang pertukaran udara namun masih menyisakan sedikit celah kecil.

C. Cara Membuat Bibit F2 Jamur Tiram

Bibit F2 adalah bibit pada media tanam yang sudah siap memasuki siklus panen. Media yang digunakan untuk bibit F2 adalah serbuk kayu dan umumnya dimasukkan ke dalam kantong plastik ukuran 2 kg untuk memudahkan transportasi. Kantong plastik berisi serbuk kayu ini disebut baglog (bag berarti kantong dan log adalah kayu hasil aktivitas penebangan). Sama seperti sebelumnya, media tanam F2 perlu disiapkan dulu. Berikut langkah-langkahnya:
Bahan-bahan
1.         Serbuk gergaji. Media tanam utama bagi jamur tiram
2.         Dedak. Berfungsi untuk memberi nutrisi tambahan bagi miselium jamur
3.         Bubuk kapur. Diperlukan untuk mengurangi tingkat keasaman baglog. Jika terlalu asam akan menghambat pertumbuhan miselium
4.         Tepung jagung. Sama seperti dedak, sebagai pemberi nutrisi tambahan
5.         Air bersih
6.         Kapuk. Untuk menyumbat mulut baglog. Miselium butuh kadar oksigen yang rendah untuk tumbuh dan kapuk bisa menjaga pertukaran oksigendi dalam baglog tetap kecil.
7.         Kantong plastik.
8.         Karet gelang
Peralatan
1.         Cangkul
2.         Tong besar
3.         Tungku
4.         Gas atau kayu bakar
Langkah berikutnya
1.         Curahkan serbuk gergaji diatas lantai dan tebar hingga merata
2.         Taburkan dedak, bubuk kapur, dan tepung jagung ke serbuk gergaji
3.         Aduk semua sampai merata, siram dengan air bersih dan terus aduk hingga basah merata
4.         Lalu kumpulkan media tanam yang sudah diaduk itu, bentuk seperti gunung kecil. Tutupi terpal dan plastik agar air tidak menguap keluar dan proses fermentasi media lebih optimal. Diamkan selama sehari
5.         Keesokan harinya, masukkan media tanam ke kantong plastik, padatkan
6.         Ambil sejumput kapuk dan masukkan ke mulut plastic lalu ikat
7.         Terus ulangi sampai media tanam habis
8.         Setelah. Selesai. Baglog siap masuk ke proses steririlasi.
9.         Letakkan drum besar di atas tungku. Isi air kurang lebih 20 liter. Beri penyangga agar baglog tidak tere`ndam air
10.       Masukkan baglog kedalam tungku, setelah selesai tutup rapat drum
11.       Siapkan bahan bakar dan mulai bakar.
12.       Lakukan proses ini selama 10 jam dalam suhu 120 derajat Celsius. Dihitung dari air mulai mendidih
13.       Setelah 10 jam. Dinginkan baglog
Baglog berisi media tanam sudah siap untuk digunakan sebagai bibit F2. Proses berikutnya adalah inokulasi, yaitu memasukkan bibit F1 ke baglog. Prosesnya masih sama dengan proses pembibitan F0 dan F1. Karena jumlah dan ukuran baglog yang besar, lakukan proses ini di dalam ruangan, ingat, sterilkan dulu ruangan dengan membersihkan dan semprot alcohol 70%. Berikut langkahnya.
1.         Hancurkan bibit F1 masih dalam kemasan dengan menggunakan spatula stainless, hingga membentuk butiran-butiran kecil (jangan terlalu halus), lalu buka tutup kemasan
2.         Buka karet pengikat plastik media tanam (baglog)
3.         gunakan pinset stainless untuk mengambil hancuran bibit F1 atau langsung dicurah dari botol bibit F1. (pengambilan bibit diperkirakan 1 botol f1 dibagi 20 s/d 25 baglog)
4.         lalu taburkan kepermukaan atas media tanam
5.         lalu pasang kembali karet dan tutup kembali
6.         Baglog siap disimpn diruangan khusus, pada proses pembuatan baglog langkah ini dinamakan proses inkubasi atau pertumbuhan miselium.
SKALA ACUAN KOMPOSISI ADONAN PADA PROSES PEMBUATAN BAGLOG
Komposisi dibawah ini untuk skala 200 baglog. Jika jumlah baglog yang ingin dibuat kebih banyak, perhitungan dapat dilakukan secara eksponensial
Bahan baku
          serbuk gergaji =50kg
          dedek =10kg
          bubuk kapur CaCo2 =2kg
          tepung jagung =3kg
demikian sahabat duniakita.co.id artikel tentang Panduan Lengkap Cara Membuat Bibit Jamur Tiram semoga bermanfaat. Salam sukses berbudidaya.
 sumber : https://www.mushome.id



Belum ada Komentar untuk "Panduan Lengkap Cara Membuat Bibit Jamur Tiram"

Posting Komentar

mohon memberi masukan dan komentar untuk sarana komunikasi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel